Articles


World Rubber Summit 2018

International Rubber Study Group (IRSG) mengadakan kegiatan World Rubber Summit (WRS) 2018 bekerjasama dengan Kementerian Industri Sri Lanka di Taj Samudra Hotel, Colombo, Sri Lanka. 

 

Bertemakan “Breaking Barriers towards Sustainable Growth” konferensi kali ini menitikberatkan perlunya komitmen dari segenap pemangku kepentingan dalam penggunaan karet alam untuk bersama-sama mewujudkan pertumbuhan produksi karet yang berkelanjutan yang juga tidak berdampak negatif pada kerusakan lingkungannya.  Selama dua hari, lebih dari 300 delegasi menghadiri presentasi dan diskusi panel yang melibatkan berbagai narasumber dari sektor industri, perkebunan, jasa, lembaga swadaya masyarakat (LSM), organisasi internasional dan institusi pemerintah.

 

Pentingnya keterlibatan pelaku industri di setiap mata rantai karet dan tidak hanya bertumpu di perkebunan rakyat untuk mewujudkan cita-cita tadi, merupakan pesan universal yang muncul di setiap sesi acara. Namun yang lebih penting lagi adalah kesadaran perlunya kerjasama pelaku antar mata rantai yang tidak hanya berdasarkan bisnis semata. Kirana Megatara (KM) Group sebagai salah satu grup crumb-rubber processor, turut memberikan andil dalam menyampaikan pesan tersebut melalui paparan yang diberikan oleh Corporate Affairs Div. Head Widyantoko Sumarlin, Ph.D.

 

Widyantoko melalui video dan presentasinya menggambarkan bagaimana KM Group sebagai mata rantai terdekat dengan produsen karet alam, berhasil membangun kemitraan dengan ratusan kelompok petani di bawah Smallholders Partnership Program. Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani karet melalui penerapan pola budidaya karet yang baik (Good Agricultural Practice/ GAP) dan pertumbuhan berkelanjutan.  Kegiatan peremajaan karet adalah salah satu pilar program tersebut untuk memperbaiki produktivitas petani binaan dalam jangka panjang, di samping berbagai kegiatan rutin seperti penyuluhan lapangan, dan bantuan teknis. Keberhasilan program inilah yang menarik para pelaku di tingkat mata rantai lainnya, seperti pabrik ban Pirelli dan Goodyear, untuk dapat bekerjasama dengan perusahaan dalam menjalankan misi bersama untuk pertumbuhan keberlanjutan.

 

Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) melalui ketua umumnya, Moenardji Soedargo, juga turut memberikan kontribusi dalam konferensi tersebut dengan mengungkapkan terbentuknya suatu working group yang bertujuan untuk mewujudkan suatu standar terkait isu rubber sustainability di Indonesia. Dalam kesempatan tersebut Moenardji mengundang para pelaku industri dunia, seperti pabrik ban multi-nasional, untuk ikut berpartisipasi dalam working group ini mengingat peran mereka tidak terpisahkan dalam rantai pasok karet Indonesia. “Gapkindo akan terus fokus pada pembangunan karet alam yang berkelanjutan di Indonesia,” katanya.

 

Penutupan konferensi WRS-2018 dilanjutkan dengan suatu pertemuan Tire Industri Project (TIP) di mana KM Group ikut sebagai salah satu partisipan kunci. TIP ini diprakarsasi oleh pimpinan CEO dari 11 perusahaan swasta besar internasional yang sebagian besar dari pabrik ban dunia dengan tujuan untuk menciptakan standar sustainability yang praktis dapat untuk diterapkan oleh para pelaku usaha karet.  Pertemuan ini merupakan hal yang penting untuk dilakukan karena pertama kalinya menghadirkan hampir semua pihak yang mewakili pemangku kepentingan terhadap industri karet, mulai dari pabrik barang jadi karet sebagai konsumen hingga prosesor karet di hulu dan LSM dunia. Pertemuan TIP berikutnya akan melahirkan pembentukan organisasi beserta tata cara kerja dan objektif program kerjanya.